Selamat Datang untuk kalian yang bersedia mampir di Blog-ku "Ardelia Endharta Yuditaningrum" seorang mahasiswa Universitas Brawijaya 2011 yg mengaku "kalem" tp ga bisa diem, "pemalu" tp cuek selalu, intinya inilah situs goresan seorang wanita sederhana yg bercita-cita hidup bahagia di dunia mana pun saya berada,..
Baru menyadari, mungkin itu yang kini aku rasakan kurang dari beberapa hari terakhir ini. Yah, kini aku menyadari bahwa ternyata masih ada pasang mata disana yang mengikuti dan menunggu ketikan jemari di goresanku selanjutnya. Suatu penghormatan tersendiri bagiku, mengingat goresan sebelumnya adalah cerita pengalaman yang ala kadarnya yang ku kira hanya terhenti di tanggal itu saja tanpa seorangpun yang mengindahkannya. Sebuah media yang dulunya ku anggap sebagai sarana mengikuti perkembangan zaman saja, kini baru kusadari membawa... :)
Sejujurnya, aku masih terus memainkan jemariku untuk mengetik kata-kata yang sekiranya aku rasakan berikut kejadian dan pengalaman yang aku alami. Namun, itu semua hanya terlampir dalam dokumen di netbook putihku ini. Untuk selebihnya, ya aku tak tau. Bisa jadi aku tertarik menuangkan isi dari dokumentku ke postingan blog ini, meskipun tak semuanya. Intinya aku terharu, ketika ada satu, dua, tiga orang teman yang pernah singgah disini, memberi semangat untuk menuangkan cerita kembali.
Baiklah, dengan sedikit kaku,.. yuk, mari kita corat-coret kembali,.. yeeey :D
Training Organitation
Eksekutif Mahasiswa “ EM Nusantara” 2012
Universitas Brawijaya
Malang
@gedung LPK2I Malang
Sabtu-Minggu, 28-29 April 2012
Pagi hari pukul 6.30 WIB aku berangkat ke pos EM yang
lokasinya lumayan jauh dari kos ku, bersama mbak Uyunk ( sama-sama staff
Mendagri, dari FIA, tapi dia di KSO sedangkan aku di Litbang). Sesampainya di
pos EM, ternyata teman-teman sudah dibariskan dan bersiap untuk berangkat ke medan
perang, yeeyy,.. hmm masudnya menuju lokasi Training Organitation, disingkat
(TO) aja ya J. Peserta TO ini sekitar 70-an anak. Dan kebetulan
aku ada di kelompok 1, jadi di sela-sela pendataan itu aku juga sempat berkenalan
dengan anggota kelompokku maupun dengan anggota kelompok sebelah, ya meskipun
abis kenalan aku uda lupa lagi sebagian dari nama-nama mereka. Hehehe..:p. Dan
akhirnya sekitar pukul 7.00 kita berangkat ke lokasi TO dengan menggunakan alat
transportasi yang buessaaar sekali, yaitu “truk”. Mungkin bagi sebagian orang,
naik truk itu hal yang enggak banget bahkan ada yang belum pernah nyobain
(palingan dia yang gengsi naik truk itu alasannya karena takut kesaingan
eksisnya sama ternak :D) . Tapi bagiku, naik truk ”bareng sama teman-teman” itu
merupakan hal yang menyenangkan karena kita bisa merasakan angin tanpa helm,
bisa bercanda ria, bahkan bertumpukan bila keseimbangan kurang terjaga
(Sebetulnya sih itu karena efek sering manjat truk parkir buat ngambil mangga)
hehe, ya enggaklah! aku bercanda. Dan pada intinya naik truk itu bukan hal yang
asing lagi karena dulu waktu pramuka jaman SD sering diangkut truk. Jadi
keinget juga nih sama momentum pengabdian masyarakat masa ospek fakultas kemarin
yang butuhin belasan truk untuk mengangkut maba ke Gunung mujur Batu-Malang
:D).
Sesampainya di lokasi TO, kita langsung digiring panitia
(teman-teman dari Kementerian PSDM) ke Aula & kamipun mulai beradaptasi
dengan lingkungan baru. Pada awalnya bingung sih ini lokasi dimana, ternyata di
kawasan LKP2I kalo ga salah siih namanya itu, masih di daerah Malang juga.
Padahal aku ngiranya bakalan ke daerah pantai lho, abisnya pak sekmen dagri sms
suruh bawa sun block,. Ya meski aku ga bawa sun block-nya karena aku ga punya
itu barang, punyanya sun tanpa block. Tapi dari sms itu aku jadi berparadigma
bakalan ke pantai, terbukti sebagian temenku dari kementerian Dagri juga
ngiranya gitu. Semenjak itu aku sadar & tertawa geli sambil mikir “ngapain
juga TO di pantai, emangnya mau Training sama Iwak-iwak peyek apa?!! -_-“. Acara
awal dimulai dengan pembukaan, dan langsung penjelasan tentang tata cara
organisasi dipandu sama (?) lupa namanya :D, kemudian dilanjutkan penjelasan
tentang “Skematisasi Sidang” yang di Pandu oleh Mas Kukun (kalo ini pasti ingat
namanya :D) soalnya mas Kukun itu adalah pak Menteri Dagri dimana aku berada di
dalamnya. Seperti biasa, Mas Kukun itu smart dan gaya bicaraya mudah dipahami,
jadinya aku juga semangat menyimak penjelasan skematisasi sidang itu,
prosedur-prosedurya mengingatkanku pada mubes himpunan yang pernah aku ikuti
pada waktu maba dulu. Bedanya dulu aku merasa ga tau apa-apa selama mengikuti
mubes, tapi sekarang, jadi presidium-pun aku tau tata caranya (pletaakK,!
owalahh del del, ko’ PD banget sih,.. hihihihi :p).
Tak terasa haripun sudah
siang, kita diizinkan untuk ishoma terlebih dahulu sebelum mengikuti
serangkaian acara kembali. Kami dibikin kelompok 4 orang untuk pembagian kamar,
kebetulan aku sekamar sama mbak Uyunk FIA, Sofie FK, dan Phamela dari FTP. Dan
kita pun langsung menuju kamar nomor 5 paling ujung di bawah tangga. Setelah
masuk, ga nyangka ni Villa kamarnya kayak hotel aja, isinya ada kamar mandi di
dalamnya, ada 2 springbed besar, ada TV-nya, ada lemarinya, ada kaca riasnya,
wahh pokoknya ini kamar paling mewahlah untuk ukuran diklat diantara
diklat-diklat lain yang pernah aku ikuti, hehehe ( sorry kumat kameseupay-nya nih
:p). Ni dia foto kami berempat di kamar itu :
Setelah ishoma selesai,
kita kembali lagi ke Aula. Materi selanjutnya adalah managemen aksi yang dibawakan
oleh Mas Pandu dari ilmu Politik, nah ini dia jagonya aksi. Terlihat dari
potongan rambutnya yang tiuuut sriitt tipis pinggir jambul atas (Apa itu
namanya) pokoknya rambutnya sekilas terlihat seperti kepalan tangan yang
bersemangat :D. Dalam materi ini kita diberi penjelasan mengenai aksi demo yang
mendetail mulai dari tahapan brain storming, pembahasan isu, penetapan isu,
pembuatan perangkat aksi (barpor, korlap, aster, agitator, orator, negosiator,
humas, logistic, dsb) serta evaluasi. Dari situ, rasa takutku pada demo sudah
banyak berkurang, soalnya kita diajari apabila beraksi demo dengan cara yang
tidak anarkis. Ya meskipun ibuk & bapakku dirumah selalu berpesan “jangan
ikut demo”, tapi aku merasa tertarik untuk berpartisipasi dalam memperjuangkan
aspirasi rakyat. Bukan bermaksud membangkang, tapi suatu saat aku akan
menjelaskan kepada ortuku di kampong halaman tentang alasanku (dan kalianpun
akan tau alasanku pada uraian selanjutnya). Setelah materi itu selesai, ada
materi lagi mengenai Budaya Organisasi Managemen konflik, nah di materi ini ada
pernyataan yang bisa menyumbang motivasi ke meanseat-ku, yakni:
“suatu hari Zila bertanya pada gurunya : Jika Guru memimpin pasukan yang
hebat, orang seperti apakah yang guru inginkan?
Lalu gurunyapun menjawab : saya tidak akan membawa orang yang
melawan harimau dengan tangan kosong, atau yang menyeberang sungai tanpa
perahu. Yang saya inginkan adalah seseorang yang mendekati kesukaran dengan
hati-hati dan memilih untuk sukses dengan strategi”.
-Konfusius-
Setelah materi berakhir
sekitar pukul 04.30 sore, kita dipersilahkan kembali untuk ishoma sampai tiba
waktu setelah magrib. Setelah fresh, kita kembali lagi ke aula untuk mengikuti
materi “Training Motivation” oleh Mas Ariwiguna Wily. Do you know? Beliau itu
motivator yang smart & lucu unyu-unyuuu :D. Pembawaanya tenang, sehingga
pembicaraannya mudah diterima, tapi jangan salah,..beliau tau banget sama
logat-logat anak muda yang lagi ngetrend, sehingga tiap kali beliau nyeletuk
pake bahasa itu, kita bisa tertawa geli-geli gatal ^^. Sebelumnya kami
disuguhin tayangan video acapela yang dilakukan dari 1 orang tapi dengan music
yang dikombinasikan dari mulutnya sendiri. Subhanallah, kereen banget, aku
bayangin betapa sulitnya dia bikin kayak gitu, but I know, nothing is imposible
(keminggris mode on :D). setelah itu ada tanyangan lagi tentang bayi. Awalnya
sih gambar bayi lucu2 yang muncul, bayi-bayi polos, kemudian berubah dengan
gambar bayi-bayi yang ada di kawasan perang palestina sana, sampai tayangan
foto bayi kurus yang sedang memakan tumpahan nasi di tanah, Astagfirullohalladzim,.
Bener-bener miris aku melihatnya, sempat mbrebes juga tapi mas motivatornya ga
bisa diajak kompromi, masak dia ngelawak ditengah keharuan. Siapa juga yang ga
terpingkal-pingkal. Beliau cerita kalau isterinya sekarang sedang hamil 4
bulan, setiap USG mas Ari jingkrak-jingkrak karena kegirangan mau punya adek
bayi sambil bilang “haha itu hasil perbuatan saya”.. wkwkw gokil banget deh
caranya dia bercerita, pinter banget naik turunin perasaan audience. Semoga aja
babynya ntar sehat ya + pinter jingkrak-jingkrak kyak bapaknya :D. Oh iya, dari
materi itu beberapa dari kita disuruh beragumen untuk menyampaikan jawaban dari
: “Apa sih tujuan hidup kalian?!” wah ini nih, pertanyaan sederhana tapi harus
bener-bener aku fikirin jawabannya. Masak sih iya kita hidup ga bertujuan? Tapi
kalau mau diungkapkan dengan kata-katapun kita bingung mana yang menjadi tujuan
hidup kita. Yah, tujuan hidupku itu banyak + mencangkup seluruh aspek, tapi
intinya aku ingin hidup bahagia di dunia manapun aku berada. Dan aku harus
melakukan sesuatu untuk itu. Ada beberapa kalimat Mas Ari yang makjleeeeeb di
hati, antara lain :
“_sadari..! apa yang
kamu lakukan sekarang akan berdampak pada kehidupanmu mendatang_
_ilmu itu merupakan dorongan untuk menjadi lebih baik, jadi
jangan hanya pandai berbicara tapi pandailah juga mendengar agar tidak bebal_”
-Ariwiguna Wily-
Seneng deh ikut materi ini, kita juga di dongengin
sekilas tentang perjuangan hidup beliau
dari nol sampai meraih kesuksesan. Bahkan beliau pernah jadi konsultan dan
tinggal di Polandia sana lho, (dimana tuh Polandia? Aku taunya cuma dari peta/google
map aja, intinya Polandia itu bukan di kawasan Joyogrand :D). Dan senengnya
lagi kita besok masih bertemu Mas motivator gokil ini di acara Out bond,
yeeeeyyy :D.
Setelah training motivation usai, kita lanjut dengan Mas
kukun lagi,. Kali ini kita langsung mempraktekkan tatacara sidang tadi siang
dengan serius (hwaaAA ~,~). Presidium 1-nya itu si Iqbal, anak FISIP. Pada
awalnya kita dibagi menjadi 4 kubu. Pertama,
kubu buruh yang menuntut kenaikan gaji pada pihak pengusaha; kedua, pihak pemerintah yang mendukung
buruh untuk menyuarakan aspirasinya ke pengusaha; ketiga, pihak pengusaha yang menolak kenaikan upah buruh, dan keempat pihak partai yang membela pihak
pengusaha. Dan kali ini sesuai dengan lokasi tempat duduk, aku dapat kubu pihak
pengusaha dengan fasilitator Mas Fahmi dari FISIP juga. Pada awalnya sidang
berjalan lancar, namun lama-kelamaan sidang menjadi ricuh ditambah lagi pihak
fasilitator juga berseteru, dan mas Kukun pun masuk ruangan serta memisah
mereka. Kata mbak-mbak yang pernah ikut diklat EM/ BEM fakultas sih bilang
kalau itu cuma acting. Tapi bagiku itu benar-benar menegangkan, aku ga
berfikiran menggampangkan. Kalaupun mereka akting, tentunya ada maksud tertentu
yang harus aku hargai. Kelak suatu saat nanti apabila aku diklat & aku menjumpai
hal serupa, aku tidak akan membocorkan acting mereka ke adik-adik yang bareng
diklat sama aku. Biarlah adik-adikku mengetahui alurnya tanpa harus aku
menghancurkan proses belajar mereka
dengan mengatakan bahwa itu acting. Dan segera, disela itu kami
diarahkan paitia menuju paviliun untuk beristirahat & permasalahan antara
kakak fasilitatorpun akan diselesaikan Mas Kukun segera.
Setelah sampai kamar, aku & 3 teman sekamarku
berutinitas sebelum tidur. Ada juga yang telefon someone-nya untuk mengucapkan
selamat tidur (duh enaknya yg punya someone, bikin pengen mode on..hihihi
>,<) dan tak lama kemudian kamipun segera tidur. Seperti biasa, sekitar
pukul 12.00-01.00 dini hari aku biasa terbangun sebentar. Aku berniat mau ambil
wudlhu tapi aku ga tega kalau nanti temanku seranjang jadi kebangun karena tangannya
aku pindahkan dari atas selimut kita bersama, dan akhirnya akupun tidur lagi.
Nah, sekitar pukul 02.34-an dini hari aku mendengar keramaian diluar. Akupun
terbangun lagi ditengah ketiga temanku yang masih terjaga. Aku mendengar ada
suara kayu di taruh bersuara “bruk” samar-samar beberapa kali. Dan tetap saja
aku tidak bisa mengintipnya dari gorden jendela sebelum temanku satu itu bangun/memindahkan
tangannya.hihihi.. Kali ini aku berniat tidur lagi, tapi ga bisa. Jadinya aku
hanya utak-utik hp balesin sms-sms yang masuk selama aku tertidur. Tidak lama
kemudian ada suara gedoran dari jauh & suara “bangun,..bangun..”, dan suara
itupun kian mendekat menyusuri gedoran tiap kamar. Akupun membangunkan teman-temanku
sebelum panitia mengetuk pintu kamarku supaya ketiga teman sekamarku itu tidak
kaget & pusing karena dibangunkan dengan suara dari luar kamar. Setelah itu
kamipu segera bergegas bersiap seadanya dan menuju taman tengah. Disana sudah
ada para menteri, sekjen, dirjen, panitia, dan teman-teman staf lainnya. Ada
juga api unggun ditengah taman, tapi aku tidak melihat ada ikan ditusuk kayu
dan aroma bumbu. Yah tentu saja itu bukan waktunya barbeqiu-an, tapi waktunya
renungan bray.! :p~
Pada renungan malam itu kami duduk membentuk lingkaran,
dengan api unggun ditengah yang sangatlah cukup untuk meredam dinginnya cuaca
kota Malang dini hari itu. Bahkan akupun sangat terharu dengan adanya api
unggun itu (lebayy.. :p) tapi beneran terharu lho aku, terbukti dengan
keluarnya airmataku karena angin itu mengantarkan asap api unggun ke mataku
hingga terasa pedih & keluar air mata. Hihihihi (itu sih bukan terharu,
tapi keplepeken deel! :D). Ada Mas Hasby (aku belum mengenalnya, tapi Ini org
yg baik banget, ada kebaikannya padaku yg InsyaAllah ga akan q lupakan :D), Mas
Kukun (mas menteri dagri yang sabar banget, aku mengenalnya :D), Mas Dito (aku
tau namanya dari stiker DPM yang ditempel di Gerobak sate disamping gerbang
FAPET), dll yang berdiri di tengah kami dengan memberikan kalimat renungan yang
pas sehingga suasana malam itu menjadi sakral. Mas Hasby menceritakan peristiwa
Semanggi, akupun terharu banget, & endingnya kami semua menyanyikan lagu darah juang, mengucap janji
mahasiswa, dll yang sungguh “subhanallah” entah mengapa hatiku bergetar &
sungguh bersemangat untuk berjuang sebagai aktivis muda. Mas Dito membelalakkan
mataku tanpa mengguyurku dengan air, melainkan dengan kata-kata yang merengkuh
sanubariku. Kata-katanya mengingatkanku pada Mas Daru Khirom presiden BEM ITS
periode jabatan th lalu, yang pernah menyampaikan hal serupa padaku. Kata-kata
itu seolah sama, namun aku menangkapnya seperti ini
“kita mahasiswa, apakah hanya bertugas untuk belajar, bekerja
& meng-kayakan diri pribadi saja? Adakah dalam diri kita untuk bisa bahkan
“sedikit saja” memikirkan rakyat yang telah berjasa pada diri kita?. Kita
pelajar yang mempunyai ruang kelas nyaman, dimana bangunannya bisa kita gunakan
untuk ruang belajar, AC di kelas yang bisa mendinginkan suhu ruangan ketika
kita kepanasan, LCD proyektor di setiap ruang kelas, kamera CCTV di setiap
sudut ruangan, buku-buku di perpustakaan yang bisa menyumbang ilmu kapanpun
kita butuh, wifi-area, beasiswa (BM, BBM, PPA), dsb itu darimanakah asalnya? Ya
tentu dari Negara. Pendapatan Negara tertinggi darimana? Tentu dari pajak kan.
Lalu yang bayar pajak itu siapa? Tentu Rakyat. Lalu yang disebut rakyat yang
membayar pajak itu siapa? Banyak banget, tukang tambal ban, tukang sapu jalan,
tukang becak, dsb itulah yang disebut rakyat yang bayar pajak. Jadi kalau kita
sekarang benar-benar pintar berlogika, tentu saja akan beranggapan bahwa
“dibalik kenyamanan pendidikan yang kita rasakan ini ada bantuan “KERINGAT” dari
tukang becak di luar sana”, Subhanallah,..tentu ini adalah sebuah hidayah besar
apabila kita mampu menyadari & mulai membalas budi kepada mereka, serta
mulai untuk tidak hanya memikirkan kenyamanan hidup pribadi tanpa menengok
kanan-kiri. InsyaAlah, kita mampu..”
Renunganpun usai setelah adzan Subuh berkumandang, dan
kamipun bersiap untuk menunaikan ibadah & bersiap-siap senam. Sekitar pukul
06.00 WIB kami berkumpul lagi di taman tengah untuk senam pagi. Senam pagi kali
ini dipimpin sama Afrizal dari FISIP, dia pinter banget cipta-in gaya senam
yang unik & lucu-lucu sehingga senam pagi kali ini berjalan sangat seru
& menyenangkan. Seusai senam, kita juga sempat bernarsis-narsi ria lho. Ya
meski ga semuanya ikutan foto. Tapi akan aku bagikan 1 foto kita di pagi itu J :
Difoto aku diapit
sahabatku dari kementerian Dalam Negeri,
mereka adalah Si Yusuf (celana kotak-kotak) sama Mbak Uyunk,.lalu teman-teman
lainnya yang tidak aku sebutkan 1 per satu, sekarang menjadi keluarga dan
menjalin persahabatan yang baru. Sungguh “sesuatu” yang menyenangkan bisa
menjadi bagian dari mereka J. I miss U All :*
Setelah waktu istirahat senam usai, kita menuju aula untuk
dibimbing outbond, dan bertemu lagi sama Om/Mas Ari. Kali ini beliau bawa 5
teman yang ganteng-ganteng & cantik-cantik, tentunya mereka sudah pada laku
:D. kitapun dibagi menjadi 4 kelompok. Dan akupun berada di kelompok 4. Dalam
outbond ini 1 kelompok dibagi 2 tim dimana ada yang bagian menyelesaikan
tantangan di dalam ruangan dan ada yang dibagian menyelesaikan tantangan di
luar. Dan akupun kebagian menyelesaikan tantang di luar untuk mengumpulkan
sedotan pada tiap kubu. Step pertama, kita menuju ke pos A dimana ada Mbak
cantik (maaf lupa namanya :D) yang memberikan soal matematika. Pertama kita
diberi soal Sudoku, hasilnya kocar-kacir angkanya banyak yang dicorat-coret,
soal kedua isinya itung-itungan matematika njelimet yang kita selesaikan
bersama degan njelimet pula alias asal-asalan, dan soal ketiga soal matematika
tentang beternak dan uang, nah karena ada kata-kata “uang”, kali ini soal
bisa kita pecahkan dengan PD-nya. Hehe,.
Dan akhirnya kita dapat juga segebok sedotan warna kuning, horeeeeyy :D.
setelah itu kita lanjut ke tantangan kedua, disana ada Mas Guen (seingatku
namanya itu :D) yang memberi 2 tantangan. Tantangan pertama kita harus bikin pesawat
terbang dari kertas Koran yag disediakan dan akan dihitung poin bagi pesawat
terbang yang berhasil terang melewati tali raffia di ujung (ada 5 meter nih
jaraknya), dan dari sekian kertas & waktu yang disediakan, kami berhasil
menerbangkan 2 pesawat sampai ke ujung (tetap bersyukur meskipun Cuma 2 point
:D), tantangan kedua kita disuruh nerbangin tas kresek besar warna merah dengan
menggunakan lilin. Salah satu temanku bilang kalau yang bisa memberi tips untuk
tantangan ini adalah yang dari wilayah Blitar/Tulungagung/Kediri karena sudah
berpengalaman dari hobi masyarakat tiap lebaran yang sering menerbangkan balon
api. Tentu saja mereka meliriku, wah mereka tidak salah. Tapi aku jadi keingat
dulu waktu H-2 sampai H-1 lebaran, para pemuda dan bapak-bapak dilingkungan
rumahku berkumpul di pekarangan rumahku untuk membuat balon yang gede banget
yang bakal diterbangkan setelah sholat Ied. Apalagi pembuatan balon itu
dipimpin sama bapakku sendiri -_-“, aku ingat dulu balonnya itu bisa
diterbangkan, tapi kebakar di udara (ga tau kenapa) & itu malah menjadi
bahan tawa & jalinan keakraban warga yang berkumpul. Nah dari situ bisa
disimpulkan bahwa, bapakku saja berhasil membuat balon terbang & terbakar,
berarti aku harus bisa membuat kresek itu terbang tanpa terbakar. Namun
kenyataannya, kresek itu tidak bisa terbang & malah bolong terbakar dengan
terhormat sebelum terbang -_-“. Dan alhasil, kresek-pun gagal diterbangkan.
Hihihihi,.. tapi kita tetap diberi segebok sedotan warna kuning dan langsung lanjut ke
step 3. Pada step 3 ini kita bertemu dengan Mas Ikbal (namanya itu mungkin)
yang memberikan 3 tantangan. Tantangan pertama kita diuji kekompakan dengan
masing-masing dari kami menghitung mundur, apabila ada 2 dari anggota kelompok
kami mengucapkan/ hampir mengucapkan kata yang sama, kita harus menghitung
ulang dari awal lagi, dan pada tantangan inilah kami berhasil menjadi kelompok
yang memperoleh skor maximal diantara kelompok lain yakni berhasil menghitung 30 angka. Yeeyy, :D. pada
tantangan ke-2, ada soal njelimet lagi, dan 1 pun dari kami belum paham
semuanya, hehe tetap yeeeyy :D,.. pada tantangan ke-3 ini kita diberi soal aneh
juga, namun beberapa dari kami bisa memahaminya (tidak termasuk aku T.T, huhu)
stelah itu kami diberi 1 gebok sedotan lagi dan menuju ke tantangan terakhir.
Step 4, tantangan alam bersama mas (?). Disitu kita diberi 3 tantangan.
Pertama tantangan Dart, kedua tantangan
kerlereng & ketiga adalah tantangan minum air. Akhirnya kitapun memperoleh
1 gebok sedotan terakhir dan segera kembali ke aula. Ternyata gebokan sedotan
tadi disusun menjadi menara yang amazing. Dari outbond itu kita banyak sekali
memperoleh pelajaran yang sangat berharga dengan berbagai filosofi permainannya
yang tak akan terlupakan. Setelah outbond usai, kita diajari praktek demo
dengan beramai-ramai menuju taman tengah. Awalnya serius banget, tapi ngelihat
dandanan panitia yang pura-pura jadi aparat epolisian dengan memakai helm, dan
membawa tutup tong sampah & sapu ijuk itu lho yang bikin tertawa geli,
wkwkwkwkwk,.. :D. Disitu ada juga yag bagian nglemparin air dari lantai 2
paviliun cempaka. Pokoknya seru deh, ditambah lagi teman kita si Nurul dari
FISIP + Dagri yang sedang ultah. Yauda deh dia diceploin telor + tepung
diatasnya. Kayak adonan pempek wis dia,.. hihihi. Setelah praktek demo kelar,
kita bersiap2 lagi untuk pulang namun sebelumnya menuju aula lagi untuk acara
penutupan dan tukar kado (dapat buku saku warna hijau nih, unyu’’ banget :D).
setelah itu kamipun kembali ke kampus tercinta J.
Training Organitation EM Nusantara UB 2012 ini sungguh
memberikan banyak manfaat & keluarga baru bagiku. Bisa berada ditengah
mereka merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Setiap alur acaranya
memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan perlahan membuka mata kami tentang
dunia luar. Sehingga kami pun setidaknya mengetahui bagaimana cara bersikap dan
bertanggungjawab mengemban tugas organisasi. Terimakasih untuk pak Pres,
Menteri, seskab, bendahara, sekjen, dirjen, & panitia dari teman-teman
PSDM. Terimakasih atas keramahan &
kebaikan kalian yang menerimaku menjadi keluarga baru untuk semua teman-teman
yang tersebar di Kemendagri, Advokesma, PSDM, Infokom, Pengmas, Menpora, dan
kebijakn publik yang menyejukkan hatiku hingga senyuman "marine science" yang menerveouskan-ku .Terimakasih,.. :)
Nb : karena dalam
penulisan ini saya menceritakan dari sudut pandang aku, mohon maaf apabila ada
salah kata yang kurang berkenan, saya bersedia mengganti tulisan apabila terdapat
kesalahan di dalam penulisan. Terimakasih :)
Pagi hari sekitar pukul 08.40 WIB seperti biasa aku dan sahabatku
(Pepy & Herdiyah) selalu berangkat bersama menuju kampus dengan lokasi
janjian bertemu di TK (karena arah kos kami masing-masing berbeda) aku kos di
Jl. Kertosentono, Pepy kos di Jl. Kertoasri dan Hedyah kos di Jl. Gajayana.
Biasanya kami selalu koordinasi lewat sms sebelum berangkat. Namun pada hari
ini, aku sampai di TK duluan, & bermaksud mengusili kedua temanku itu untuk
berpura-pura kesal karena kelamaan menunggu kedatangan mereka dengan diam
seribu bahasa, tapi akhirnya ketahuan juga kalau aku hanya pura-pura. (–,-)”
Sesampainya di depan
ruang F.2.3 (sambil ngos-ngosan karena lari-lari + pilih naik tangga daripada
antre lift) kami bertiga berhenti sejenak, sebab ada temanku yaitu si Androse
sama si Islem yang berdiri di depan pintu kelas yang tertutup rapat. Kita
mengira bahwa Dosen Statistika sudah ada di dalam, (do you know? Ibu Dosen
Statistika yang mengajar di kelasku ini sabar lho, beliau easy going bgt sama
kita) tapi karena budaya mungkin ya, kita kalau lagi telat biasanya sungkan
untuk masuk kelas sendirian ketika terlambat. jadi terkadang kita nungguin
sampai ada teman yang mau masuk kelas juga. Setelah Herdiyah buka pintu dan
kita bertigapun masuk kelas, kreek,..kreekk,.. (Ada teriakan tawa ramai dari
teman-teman sekelas yang merasa geli melihat tampang was-was kita, dan ada pula
yang bilang ciyee-ciyee karena kebetulan warna baju “hem abu-abu metalik” yang
ku pakai itu senada sama baju yang dipakai ketua kelasku yg lagi memimpin
musyawarah kelas tentang pelatihan LOG). Malu juga sih, hehe. Setelah duduk
barulah aku tau bahwa Dosenku berhalangan hadir dan jam matkul beliau kita
gunain buat musyawarah kelas. Musyawarah tersebut sebagai tindak lanjut
peyampaian rapat semalam dengan kakak tingkat panitia LOG. Pada musyawarah
kelas itu, kita sangatlah antusias sekali membahas pelatihan LOG yang
diselenggarakan himpunan jurusan di Villa Putih Batu-Malang pada akhir pekan
ini yakni dimulai dari tanggal 27-29
April 2012. Akupun juga sudah bersiap & ga sabar ingin ikut pelatihan LOG
karena menurutku itu adalah acara yang sangat penting bagi jurusan & aku
pribadi.
Tapi, tiba2 sore
hari pada pukul 04:35:47 ada sms jarkoman masuk dari Pak sek MenDagri EM yang
menuliskan sms sebagai berikut :
“Om dan Tante, Sabtu-Minggu kt cap cuz jalan2
(baca : Training Organisasi EM). Berangkat jam 7 pagi pulang minggu siang.
Acara kt NGINEP! JD GAK BOLEH NYUSUL! Tunjukin gigi kaliand. Perlengkapan: alat
mandi dn ibadh, baju ganti (2 kemeja), obat pribadi, alat tulis, baju ganti,
baju olah raga, baju hangat, sandal jepit, kado satu buah dibungkus Koran max
10 rb (bkan makanan) kertas folio, amplop, nametag pserta, alat makan. SUN
BLOCK YAH J. Bawaan kelompok : selotip satu buah, kresek
besar 2. Kelompok bs dbc di kaca EM. Dilarang bw GOLOK;PACUL;ARIT, emangnya
klian mau bertani “__”. Saat brangkat pake jas almamater serta sepatu dengan punggung
tertutup, wanita pake rok (bebas). NB: GOYANG IWAK PEYEK DAGRI :D
__aku bales sms :
lokasi dmn om?
__pak sekmen dagri bales :
ksh tw gk iaaaa..
***percakapan anggap saja berakhir___ (intinya ga dikasih tau lokasinya, huhH..!)
Dari situlah kawan,
aku mulai dilema atas pemberitahuan itu. Karena sebelumnya aku uda persiapkan
separuh dari perlngkapan LOG. Dilemaku datang antara memilih ikut LOG apa ikut
TO EM. Pada saat itu aku sempat berkoordinasi di ruang EM sama Pak Menteri
Dagri yang baiiik bgt sama staffnya. Pak Menteri memberi saran untuk aku ikt
kegiatan pada hari sabtunya, sementara itu aku juga berkoordinasi sama mbak
Nadia (kakak kelasku yg baik & cantik Jelita), mbak Nadia nyaranin kalau
aku lebih baik ikut hari minggunya. Aku dilemaaa lagi, dan masih mencari solusi dari teman-teman
(plin plan bgt ya aku -_-). Sementara itu, melihat jumlah teman-teman dikelasku
yang tidak ikut LOG, aku jadi terpengaruh. dan pada akhirnya kebanyakan teman
dekatku nyaranin untuk ikut TO EM karena aku sudah separuh jalan mengabdi tugas
pada proker yang sudah di jalani (earth ours) selain itu, temanku juga
berparadigma bahwa EM itu organisasi yang terbesar di Uiversitas, jadi lebih
baik aku tidak menyia-nyiakan kesempatan mengingat jumlah 970-an teman-teman
yang mengikuti screaning bersaing untuk mengisi posisi pada staff EM, dan siapa
tau suatu saat nanti aku bisa memberikan manfaat bagi jurusanku pula melalui
organisasi itu. Atas pertimbangan dan saran itulah (terutama saran dari ortu
lewat telpon), aku akhirnya memutuskan untuk memilih salah satu diantara
keduanya, yakni memilih TO EM.
Malam hari sekitar
pukul 9-an (aku sudah tidur), aku di sms mbak Nadia Fatimah Thomafy yang bilang
mengizinkan aku untuk ikut kegiatan TO EM pada hari sabtunya & panitia
bersedia mengantarkan aku ke lokasi TO EM yang masih jadi tanda Tanya
(Subhanallah, baik banget kan kakak2 ni). Tp sayangnya, aku baca sms mbak
Nadiapun pada pagi harinya, jadi aku ga siap barang-barang untuk ikut LOG
karena pencarian kelengkapan LOG uda aku hentikan kemaren, selain itu kata-kata
suruh mebawa “Sun block” dari pak
sekmen itu aku bayangin TO EM mau dilaksanakan di kawasan pantai, jadi tentunya
jarak yang ditempuh kakak panitia bila mengantarkankupun akan jauh sekali bila
dari Batu-ke pantai (bakal ngrepoti bgt klu nganter aku). Sungguh aku merasa ga
enak banget sama kakak-kakak himap yang uda baik banget ngasih kelonggaran sama
aku. Tapi maaf banget kak, inilah sebenarnya yang terjadi. Kalau ingin protes,
sungguh aku ingin memprotes pihak yang menetapkan & memberitahukan tanggal
TO EM secara mendadak, tapi apa boleh buat. Mereka sudah berusaha keras akan
acara ini. Sehingga akupun sadar, ini tetaplah salahku sendiri apabila aku
plin-plan dalam memilih. Namun sekuatnya, aku berusaha untuk tidak menyesali
apa yang telah menjadi keputusanku ini.
Menurutmu aku hanya bisa marah, dan selalu menyusahkanmu,,,
Mungkin caraku salah, tapi itu kulakukan semata-mata karena ku sayang padamu, dan aku tak mau kehilanganmu saat itu,,,
Tapi apa daya kau terlanjur menganggap perhatianku itu sebagai gangguan dalam hidupmu,,,
Ku rasa kamu bukanlah seorang kakek tua yang mudah lupa akan perkataan yang pernah kamu ucapkan dulu, berulang kali aku coba menyembunyikan perasaanku agar kamu fokus & segera meraih gelar sarjanamu, dan bertemu aku kembali di September ceria seperti yang selalu kamu janjikan & aku do’akan tanpa harus ku katakan padamu,,,
Namun, faktanya kamu tidak sabar denganku, kamu lebih mengejar status kita daripada meresapi kasih sayangku,, hingga akhirnya, Kamu berpaling dariku dengan cara yang menyakitkan tanpa sepatah kata ataupun ketikan pesan tentang kejelasan kita,,,
Tak ku sangka, 2 hari setelah kau ucap selamat atas kebersamaan kita yang ke 1 th 6 bulan, kau sudah ada dipelukan orang lain dengan kata mesra yang tak seharusnya kalian umbar di dunia maya untuk membuat hatiku hancur & terluka,,,
Jika kamu muak padaku, maka usirlah aku sepenuhnya dari hatimu,“ku akan menelan sakitku dan akupun akan pergi tanpa sepatah kata pula bila itu membuat kamu bahagia dengannya,,,”
Tetapi, diamku bukanlah berarti kebisuan tanpa kepedulian. Diamku adalah belajarku, dimana aku bisa mengikhlaskanmu tanpa harus membenci & senantiasa mendo’akanmu tanpa harus menghubungi,
Terlalu indah bersamamu sehingga kau tak layak di dera & batinkupun tak layak untuk terus kau siksa.
Apabila suatu hari nanti kau merindukan aku & menawarkan cintamu lagi, maka aku ingin disaat itu aku tak akan mau menerimamu kembali, bahkan menjadi teman biasamupun aku tak bisa. Kecuali apabila suatu saat kamu menyadarinya dengan etikat baikmu dan Tuhan mengizinkanku untuk memaafkanmu. Maafkan aku,,,
__“Aku mendengarmu tanpa perlu alat, aku menemuimu tanpa perlu hadir, dan aku menyayangimu tanpa perlu apa-apa”__ (“Dee” @Rectoverso)
Terimakasih untuk segalanya, aku akan tetap menjadi diriku sendiri yang akan selalu berusaha memperbaiki diri selagi aku mampu, dan akupun besiap membuka lembar baru dengan hati yang baru untuk aku isi dengan kekasih sejatiku nanti. Semoga Tuhan mengabulkan harapan kita masing-masing,,,